Kamis, 04 Januari 2024

Apa, sih, Kecoa Ini?!

 Aku menulis ini sambil diam di kamar dan entah sampai kapan aku akan diam di sini. Masalahnya, ada kecoa di lantai bawah. Aku benci kecoa. Tidak, aku takut kecoa. Biasanya Mama akan menangkap dan membunuhnya dalam sekali pukul. Tapi sepertinya kali ini dia gagal. Sebelum aku lari mengurung diri di kamarku di lantai 2, kulihat kecoa itu besar dan terbang. Jadi, yah, Mama masih gagal dan aku memilih bertahan di kamarku.

Hal yang ada di pikiranku sekarang adalah masalah paling utama. Bukan, bukan kecoa. Melainkan ketakutanku. Kenapa aku takut? Kenapa aku takut akan banyak hal? Saat aku menulis ini, aku terus berfikir apakah aku akan turun menghadapinya, atau aku akan terus terkurung ketakutanku sendiri?

Ya, Tuhan, sepertinya aku sudah melewatkan banyak sekali kesempatan hanya karena selimut takut yang menutupi seluruh diriku. Aku sudah sekitar 2 jam berada di kamar ini, menunggu Mama berhasil membunuh kecoa itu. Tapi bayangkan jika aku tidak takut, mungkin aku bisa menghabiskan waktu menggambar sambil menonton film bersama Mama di bawah. Ah, aku meninggalkan iPad dan laptopku di bawah. Untung aku masih membawa ponselku.

Ah, sungguh, ini menyebalkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar