Minggu, 07 Januari 2024

Menulis Pagi Hari

 Aku pernah dengar istilah brain dump dari media sosial. Secara bahasa itu berarti sampah pikiran, pun dijelaskan dalam sebuah konten di sosial media, bahwa menuliskan apapun yang kita pikirkan pada secarik kertas. Apapun. Sungguh, apapun.

Kurasa isi pikiran manusia itu sungguh carut-marut. Mungkin sekarang aku memikirkan tentang tikus, detik selanjutnya aku bisa tiba-tiba saja memikirkan bagaimana cara menghidupkan kembali dinosaurus, atau kue panekuk dengan selai bluberi.

Karena itu beberapa orang mempercayai dengan menuliskan apapun yang kamu pikirkan, baik beraturan ataupun hal acak yang sedang terlintas di pikiranmu, akan membuatmu lebih tenang. Beberapa bilang metode ini juga termasuk efektif untuk mengenal diri sendiri.

Sejujurnya aku belum pernah mendengarnya. Ya, aku memang suka menulis jurnal dan apapun yang aku pikirkan atau aku alami, tapi biasanya aku punya tema. Aku punya 1 pokok pikiran yang akan aku tulis. Namun, brain dump itu berbeda. Metode ini benar-benar tanpa tema atau gagasan utama, kau hanya harus menggerakkan tanganmu di atas kertas, menuliskan setiap kata atau benda, atau apapun yang terlintas di pikiranmu. Bahkan tidak ada waktu berpikir seperti "aku menulis apa, ya?", yah, biarkanlah mengalir begitu saja.

Rasanya terdengar seperti meditasi.

Sungguh, aku tertarik mencobanya. Kau hanya perlu meletakkan secarik kertas dan pensil atau bolpoin di sebelah tempat tidurmu. Setiap kau bangun tidur, sebelum beranjak dan melakukan aktivitas lainnya, tulislah dulu apapun itu.

Masalahnya memulai kebiasaan ini cukup sulit, meski terlihat mudah. Membangun kebiasaan baru memang butuh waktu, apalagi jika kita punya satu kebiasaan kuat yang sudah tertempel pada kita. Untuk aku, setiap bangun tidur, aku selalu langsung membuka ponselku. Pertama-tama tentu melihat pukul berapa dan tanggal berapa hari ini. Kemudian melihat ada kabar apa hari ini, lelu terdistraksi oleh sosial media, dan akan tenggelam di dalamnya selama beberapa waktu sebelum aku benar-benar beranjak dari kasur. Bukannya membuang pikiran dan membuatku menjadi lebih rileks, namun justru menambah beban pikiran hahaha.

Lalu apakah aku akan terus memulai pagiku dengan buruk seperti ini?

Ah, tentu tidak.

Mungkin secarik kertas dan bolpoin tidak cukup menarik bagiku. Bagaimana jika aku mulai menulis di blog ini setiap pagi. Ya, aku bisa menghubungkan kebiasaanku membuka ponsel setiap pagi untuk melihat waktu dan kotak pesan, lalu daripada membuka sosial media, aku harus mengubahnya dengan membuka blog ini dan menulis apapun yang ingin aku tulis.

Kedengarannya bagus. Menurut buku 'Atomic Habits', jika sulit mengubah kebiasaan atau menambahkan kebiasaan baru, coba gabungkan (stack) kebiasaan lama yang sudah melekat padamu dengan kebiasaan baru yang ingin kamu jalani.

Aku suka ini, semoga berhasil hahahaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar